Press Release No: 134/ II / HUM.6.1.1./2025/Bidhumas
Sabtu, 22 Februari 2025
*Banjir di Bandar Lampung, Polda Lampung Terus Bantu Warga dan Jaga Keamanan*
LAMPUNG - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung sejak Jumat malam (21/2/2025), dan hingga Sabtu siang, air masih menggenangi permukiman warga. Di beberapa titik, ketinggian air bahkan mencapai hampir satu meter.
Polda Lampung bersama instansi terkait terus berjibaku membantu evakuasi warga yang masih terjebak di lokasi banjir.
Demi keamanan, aliran listrik di wilayah terdampak banjir terpaksa dipadamkan untuk menghindari risiko berbahaya.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pamong setempat untuk menjaga keamanan lingkungan warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
“Kami telah mengerahkan personel untuk membantu proses evakuasi warga, terutama lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang membutuhkan prioritas dalam penanganan darurat,” ujar Kombes Yuni, Sabtu (22/2/2025).
Selain itu, patroli rutin juga digelar untuk memastikan tidak ada tindakan kriminal di wilayah yang terdampak banjir.
“Kami bekerja sama dengan aparat setempat untuk terus berpatroli. Langkah ini dilakukan guna mencegah terjadinya pencurian atau tindak kejahatan lainnya di rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya,” lanjutnya.
Kombes Yuni juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya arus listrik dan genangan air.
“Jangan memaksakan diri melintasi genangan air yang dalam, terutama bagi pengendara kendaraan bermotor. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.
Ia menambahkan, masyarakat yang membutuhkan bantuan bisa segera menghubungi posko-posko yang telah didirikan di beberapa titik.
“Kami siap membantu semaksimal mungkin. Masyarakat bisa melapor ke petugas di lapangan atau melalui layanan darurat jika memerlukan pertolongan,” tutup Kombes Yuni.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan masyarakat tetap merasa aman dan terhindar dari bahaya, baik dari bencana alam maupun potensi tindak kriminal.